Mobil listrik makin
diminati banyak orang akhir-akhir ini. Alternatif sumber energi baru
berupa listrik dapat menggantikan sumber energi dari bahan bakar fosil
mobil konvensional yang mulai habis stoknya di dunia.
Namun, harganya yang mahal membuat mobil listrik sendiri masih jarang
dilirik orang.
Dari ide itulah, Keempat
Mahasiswa Teknik Elektro UMY yaitu Dimas Oktanugraha, Muhammad Khairul
Syarif, Muhammad Rizaldy, dan Sekar Arum Firmandya menciptakan inovasi
untuk menghemat penggunaan BBM mobil konvensional
yang menyerupai cara kerja Mobil Listrik. Mereka membuat inovasi
tersebut dalam rangka Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2016 bidang
karsa Cipta, dengan judul “DRAGTOR (Drag Force Generator)”.
“Dragtor” (Drag Force
generator) merupakan alat yang digunakan untuk menambah energi listrik
pada mobil sehingga biaya operasional mobil lebih hemat. Menurut Dimas
Oktanugraha, Ketua pelaksana tim PKM-KC Dragtor,
saat diwawancara di Biro Humas UMY pada Rabu (14/6) menjelaskan bahwa
Ide awal pembuatan Dragtor ini muncul ketika dirinya mengendarai sepeda
motor. “Ketika sedang melaju naik motor, tekanan angin yang menerpa helm
dan bodi motor sangat besar. Angin yang besar
tadi menurut saya bisa jadi sumber energi untuk listrik. Akhirnya kami
mencobanya di mobil agar konsusmsi BBM di mobil dapat dihemat,”papar
dia.
Cara kerja Dragtor tersebut menurut Dimas adalah dengan memanfaatkan aliran angin yang terjadi pada bagian badan mobil, saat mobil dalam keadaan bergerak akibat dari adanya gaya hambat udara (drag force) dan membuat kipas turbin berputar. "Efek dari turbin yang berputar itulah yang akan membuat generator berputar dan menghasilkan listrik yang akan disimpan di baterai atau aki. Semakin cepat mobil bergerak maka semakin besar pula energi listrik yang dihasilkan," terangnya.
Cara kerja Dragtor tersebut menurut Dimas adalah dengan memanfaatkan aliran angin yang terjadi pada bagian badan mobil, saat mobil dalam keadaan bergerak akibat dari adanya gaya hambat udara (drag force) dan membuat kipas turbin berputar. "Efek dari turbin yang berputar itulah yang akan membuat generator berputar dan menghasilkan listrik yang akan disimpan di baterai atau aki. Semakin cepat mobil bergerak maka semakin besar pula energi listrik yang dihasilkan," terangnya.
Dimas melanjutkan
setelah 3 bulan merancang dan melakukan uji coba, program ini telah
mencapai 82 persen secara keseluruhan. “Kami telah melakukan uji coba
menggunakan generator 400 watt. Kami menguji cobanya
pada mobil pick up dan menghasilkan tegangan 11-13 volt. Saat itu
kecepatan pick up mencapai 60km/jam,” jelasnya.
Dia menambahkan saat ini
alat Dragtor tersebut masih berupa prototype dan masih akan dilakukan
pengembangan terus menerus. ”Untuk turbinnya tidak akan ada perubahan,
namun kita akan terus melakukan pengembangan
untuk rangkaian elektroniknya. Dari uji coba awal hasil yang diperoleh
sudah mendekati harapan,”imbuh Dimas.
Selanjutnya mereka
berharap agar terciptanya Dragtor ini dapat memberikan kontribusi dan
memajukan perindutrian Mobil Listrik sebagai pengganti mobil
konvensional agar lingkungan lebih nyaman dan aman dari polusi.
“Energi listrik tambahan
yang dihasilkan oleh Dragtor dapat menghemat penggunaan listrik pada
mobil listrik dan menghemat penggunaan bahan bakar fosil pada mobil
konvensional, sehingga pada mobil listrik jarak
tempuh dalam sekali pengisian listrik bisa bertambah,” tutup Dimas.
Post a Comment