Dalam
membangun sebuah pemerintahan yang bersinergi dan maju, dibutuhkan
beberapa hal yang harus saling mendukung. Mulai dari elit
politik hingga masyarakatnya harus bersatu guna mewujudkannya. “Kita
harus mencoba berubah dan bangun dari semua ini. Kita harus transparan
kepada masyarakat, merespon segala keluhan masyarakat, berani
bertanggung jawab, dan meningkatkan partisipasi masyarakat.
Dengan begitu, kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah akan
meningkat,” kata Bupati Batang, Yoyok Riyo Sudibyo dalam sesi pararel
“Politik Berkemajuan : Pemerintah Daerah dan Pembangunan Nasional :
Perspektif
Good Governance” yang termasuk sebagai salah satu agenda Konvensi
Nasional Indonesia Berkemajuan yang digelar di Universitas Muhammadiyah
Yogyakarta pada Selasa, (24/5).
Sumber daya yang harus dipenuhi dalam meningkatkan kepercayaan kepada pemerintah
adalah manusia, peraturan,
dan sistem demokrasi yang baik. Saat ini, menurut Yoyok, sebuah
kemajuan bukan hanya bergantung kepada rakyat, tapi juga elitnya.
“Minggu depan sebanyak 48 kepala desa harus siap mempresentasikan
pertanggungjawabannya terhadap dana desa yang sudah diberikan
beberapa waktu lalu,” lanjut Yoyok. Yoyok mengakui, ia bukanlah orang
yang berlatar belakang politik dan tidak pernah belajar ilmu
pemerintahan, tapi ia tetap berusaha untuk menegakkan demokrasi yang
tegak lurus. “Hasilnya, kemarin saya berhasil mengadakan
Festival Anggaran yang berisi laporan pertanggungjawaban anggaran saya
kepada masyarakat Batang,” terang Yoyok.
Senada
dengan Yoyok, Walikota Bandung Ridwan Kamil juga mengutamakan
partisipasi masyarakat dalam membangun Kota Bandung. Ridwan
Kamil menyebutkan bahwa dengan latar belakangnya yang berasal dari
dunia profesional, ia mampu meningkatkan kepercayaan masyarakat terhadap
pemerintahannya. “Saya perbaiki berbagai infrastruktur di Bandung,
membangun berbagai ruang publik, dan mentransparansikan
segala kebijakan yang saya ambil kepada masyarakat,” kata lelaki yang
akrab disapa Kang Emil ini dalam kesempatan yang sama.
Terobosan
Ridwan Kamil dalam pemerintahannya salah satunya adalah memanfaatkan
media sosial dalam menjalin komunikasi dengan masyarakat
Bandung. Ridwan mengubah semua administrasi manual menjadi
online, termasuk mengurus ijin usaha mikro yang bernilai di bawah 50
juta Rupiah. Selain itu, ia juga memanfaatkan latar belakangnya sebagai
arsitek untuk membangun jaringan dan relasi yang tujuannya untuk
mewujudkan Bandung Juara. “Salah satu hasilnya
adalah Malaysia berkomitmen mengeluarkan 70 miliar rupiah untuk membeli
produk-produk usaha kecil dan menengah yang berasal dari Kota Bandung,”
tutur Ridwan.
Pararel
sesi ini juga dihadiri oleh Gubernur NTB Zainul Majdi, Bupati
Bojonegoro Suyoto, Bupati Sorong Stefanus Malak, Mantan Walikota
Yogyakarta Herry Zuhdianto, dan dimoderatori oleh Dr. Achmad Nurmandi.
Konvensi Nasional Indonesia Berkemajuan ini akan ditutup oleh Menteri
Pendidikan dan Kebudayaan Anies Baswedan pada Selasa sore di Sportorium
UMY.
Post a Comment