Menciptakan
kota yang ramah bagi perempuan dan anak tentunya menjadi dambaan seluruh
masyarakat indonesia, terlebih pelecehan terhadap perempuan dan anak di
indonesia masih banyak terjadi. penerapan budaya kota ramah perempuan dan anak menjadi
hal penting yang harus diperhatikan, baik oleh pemerintah, maupun masyarakat.
Masih
maraknya kasus pelecehan terhadap perempuan dan anak yang terjadi di indonesia
membuat prohatin berbagai pihak. perempuan dan anak yang seharusnya dilindungi
dan dihargai menjadi korban kekerasan dan pelecehan terbesar di indonesia.
melihat fenomena tersebut, sayiatul aisyiyah melalui programnya berusaha
membentuk budaya kota ramah perempuan anak, dengan melakukan pendekatan
terhadap masyarakat.
Menurut
achmad charris zubair selaku dosen filsafat ugm, kesadaran masyarakat dan
dukungan dari pemerintah menjadi kunci bagi terciptanyabudaya kota ramah
perempuan dan anak yang menjadi dambaan bagi masyarakat indonesia.
Selanjutnya
achmad charris menambahkan, kota yang ramah tidak hanya harus ramah bagi
perempuan dan anak,tetapi juga ramah dan aman bagi lansia, maupun penyandang Disabilitas
Post a Comment