Selama ini
definisi sehat diartikan sebagai sehat jasmani saja. Namun ternyata menjadi
sehat secara jasmani saja tidak cukup. Manusia yang sehat juga seharusnya
adalah manusia yang produktif, yakni manusia yang dapat berbuat sesuatu bagi
bangsanya.hal tersebut yang disampaikan oleh prof. Dr. Dr. Nila djuwita f.
Moeloek spm (k) dalam sidang pleno ii muktamar nasyiatul aisyiyah di sportorium
universitas muhammadiyah yogyakarta pada jum'at (26/08). Dalam pemaparannya,
nila juga menyebutkan bahwa saat ini populasi penduduk di indonesia tengah
meningkat dengan jumlah usia produktif yang paling banyak.
"sebenarnya di dalam jumlah yang begitu banyak juga merupakan
tanggung jawab untuk menghantarkan mereka menjadi manusia yang
berkualitas. Piramida penduduk kita ada di tengah-tengah usia
produktif, seperti usianya na, jumlahnya cukup besar dan hampir 150 juta
dibandingkan dengan total jumlah 250 juta jiwa," ungkap nila. Menteri
kesehatan ri juga mengharapkan manusia-manusia muda ini selain membantu
membangun bangsa, juga membantu mereka yang sudah tidak bisa produktif dan para
manula (manusia usia lanjut). Hal ini sesuai dengan dengan nawacita
kelima bapak presiden joko widodo. Karena pada tahun 2030-2035 jumlah
penduduk yang produktif ini adalah peluang bagi indonesia untuk mendapatkan
bonus demografi. "artinya kalau jumlah besar ini produktif, tentu kita
akan menjadi bangsa yang kuat sekali. Tapi kalau kita lihat usia yang produktif
tadi diperkirakan 150 juta jiwa tidak menjadi manusia yang produktif, tentu
peluang ini akan menjadi hilang," tegas nila. Meskipun demikian, ibu
menkes tersebut menjelaskan akan ada dua tantangan internal dan eksternal yang
harus dihadapi. Secara internal, letak geografis indonesia yang sangat luas
tentu menjadikan fasilitas dan infrastruktur di setiap daerah berbeda-beda. Hal
tersebut juga yang dapat mempengaruhi kualitas penduduknya, yang apabila suatu
penduduk tidak produktif, maka disebut nila, dapat menyebabkan angka kemiskinan
yang meningkat di daerah tersebut. Sedangkan dari faktor eksternal, disebut
menteri kesehatan, bahwa indonesia sudah memasuki masyarakat ekonomi asean
(mea), yang berarti mobilitas penduduk dunia semakin tidak terbatas.
"sudah tidak ada batas antar negara, dan juga antar manusia. Kita
mengetahui sekarang (manusia) dengan mudah melakukan urbanisasi, untuk
mencukupi kehidupannya. Tidak hanya orang yang masuk ke negara kita saja, tetapi
penyakit-pun juga," tambah nila. Ibu menteri juga mengingatkan agar
masyarakat indonesia mewaspadai virus zica, yang berasal dari nyamuk yang sama
dengan nyamuk demam berdarah. Selain itu juga ada yellow fever, penyakit ebola
di afrika, dan lain-lain. Indonesia harus mewaspadai menyebarnya penyakit dari
negara asing tersebut agar tidak mewabah di indonesia, yang dapat mempengaruhi
kesehatan masyarakat usia produktif. Nila juga mengingatkan kepada para peserta
untuk senantiasa membantu menjaga ibu hamil. Hal ini dikarenakan manusia
produktif itu berasal dari ibu hamil. Harapannya setiap kehamilan ibu itu
terencana dan sesuai harapan. Karena dengan demikian, kehadiran sang anak
berarti diinginkan dan anak akan mendapatkan kasih sayang, yang kemudian mempengaruhi
kualitasnya. "saat saya bertemu dengan almarhumah ibu ainun habibie,
beliau berpesan, tolong ajarkan ibu-ibu hamil itu dengan membuka sisi otak kiri
dan otak kanan. Artinya tidak hanya memberikan makanan atau nutrisi yang baik
(kepada janin), tetapi juga sentuh dengan kasih sayang melalui musik dan
lain-lainnya. Agar bisa terbuka otak kiri dan kanannya," jelas nila.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment