Badan anggaran dpr ri
lakukan rapat terbatas, dengan jajaran pertamina guna membahas
pemangkasan anggaran subsidi gas elpiji, untuk menghemat anggaran dalam
mengatasi defisit anggaran belanja negara atau apbn.
Pemerintah memprediksi
defisit anggaran diproyeksikan akan melebar ke level 2,7%, terhadap produk
domestik bruto (pdb), pada tahun anggaran 2016. ini seiring dengan
penerimaan negara yang dproyeksikan terealisasi jauh dari target.
Beberapa waktu
sebelumnya, proyeksi defisit anggaran adalah 2,5% dengan asumsi penerimaan
negara hanya kurang dari Rp 219 triliun dari target. namun ,ada risiko baru yang
muncul dari penerimaan migas.Pelebaran defisit dipilih karena mengingat pemangkasan
anggaran sudah dilakukan cukup signifikan beberapa waktu lalu.bila anggaran
kembali dipangkas, maka dampak buruk terhadap pertumbuhan ekonomi tahun ini
akan bertambah.Untuk mendiskusikan dampak yang serius dari pemangkasan anggaran
ini, badan anggaran dpr ri atau banggar beberapa kali memanggil menteri
koordinator kementerian, kepala perusahaan bumn yang memiliki kepentingan
langsung dengan program-program, untuk rakyat. seperti sejumlah subsidi yang
terancam akan dipangkas . Dalam sidang ini anggota dpr ri johnny g plate
menilai subsidi 6,12 trilyun yang diberikan pemerintah dinilai salah sasaran.
banyak rakyat miskin yang masih belum tersentuh berbagai macam subsidi dari
pemerintah. seperti listrik, elpiji . untuk itu, pemerintah jeli dalam
mendistribusikan dana subsidi.Untuk itu, ditengah dilema defisit anggaran ini,
pemangkasan anggaran subsidi rakyat dilakukan secara bijak. perbaikan data
sensus penduduk juga perlu diperhatikan, sehingga optimalisasi anggaran bisa
tepat sasaran.
Post a Comment