Program Studi (Prodi) Teknik Elektromedik dalam
meluluskan mahasiswanya tidak cukup bermodalkan ijazah. Akan tetapi
mahasiswa dari prodi ini dituntut untuk memiliki sertifikasi kompetensi yang
hasilnya sangat berguna ketika terjun di dunia kerja. Seperti halnya yang
disampaikan oleh Direktur Vokasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, Dr.
Sukamta, M.T yang mengatakan bahwa lulusan para mahasiswa elektromedik yang
berkualitas jika mampu melalui uji kompetensi, salah satu yang paling
utama yaitu uji kalibrasi dalam mendapatkan sertifikasi kompetensi.Dr. Sukamta
dalam penyampaiannya pada seminar alat kesehatan bertemakan “Uji Kesesuaian dan
Teknik Instrumentasi Pesawat Sinar X Diagnostik Mobile,” Dr. Sukamta
menyampaikan bahwa peranan kalibrasi pada kegiatan industri dan penelitian
merupakan salah satu tolak ukur jaminan mutu suatu produk maupun penelitian.
Sehingga semua alat ukur atau disebut instrumentasi harus dilakukan kolaborasi
sebagai persyaratan standar atau spesifikasi teknis yang berlaku. “Perlu disampaikan
bahwa seminar yang mengundang dua pakar terkait pakar uji kalibrasi atau uji
kesesuaian ini sangat penting. Hal ini karena uji Kalibrasi dituntut harsu
sesuai dengan sistem manajemen kualitas. Sesuai standar Internasional bernama
ISO 9001:2015 di pasal 715 ini menuntut adanya kalibrasi sebuah alat. Alat ini
akan menemukan hasil diagnosa, dan hasilnya dipakai analisis diagnosa para
dokter. Dilihat dari pentingnya uji kompetensi kalibrasi ini, kualitas lulusan
elektromedik juga dipengaruhi dari keberhasilan melalui uji
kalibrasi,”jelasnya, Sabtu (22/10) di Gedung AR Fachruddin B UMY lantai 5.
Seminar yang dihadiri oleh 200 peserta dari 4 universitas di Indonesia
diantaranya UMY selaku tuan rumah, Akademi Teknik Elektromedik Andakara
Jakarta, STIKES Widya Husada Semarang, serta Akademi Teknik Elektromedik
Semarang, Dr. Sukamta menyebutkan bahwa terdapat berbagai alat kesehatan yang
perlu melalui uji kalibrasi. “Alat-alat kesehatan seperti CT Scan, rontgen,
pengobatan kanker yang banyak menggunakan sinar X ini jika tidak di kalibrasi
maka hasilnya belum tentu benar. Dalam hal ini kalibrasi sebagai uji
fungsi alat tersebut belum berfungsi jika belum bisa diuji oleh kalibrasi. Oleh
karena itu, mahasiswa perlu menguasai dengan benar terkait instrumentasi
penggunaan alat, dan dari sisi kalibrasi. Ini akan menjadi bekal jika anda
lulus dari prodi elektromedik,” ujarnya.Sementara itu seminar yang
diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa jurusan teknik elektromedik (HIMATEM)
tersebut, Adi Surya selaku ketua HIMATEM mengatakan bahwa tujuan diadakan
seminar tersebut mahasiswa elektromedik mampu menjawab tantangan MEA
(Masyarakat Ekonomi ASEAN) untuk membuat alat kesehatan yang berkualitas dan
sesuai standar Internasional. Adi juga menyebutkan bahwa dalam seminar tersebut
membahas terkait manfaat dan bahaya sinar X yang belum diketahui oleh banyak
orang. “Kami ingin dalam MEA ini mahasiswa elektromedik dan radiografer mampu
menjawab tantangan, karena alat kesehatan harus berstandar Internasional.
Disamping itu juga, bagi kalangan umum yang masih awam terkait elektromedik
tersebut perlu diketahui bahaya pengobatan. Dalam pengobatan itu bahayanya
bukan hanya dari obat saja namun juga dari sinar X. Akan tetapi bermanfaat jika
sesuai dengan standar, seperti terapi leukemia, kanker otak maupun kanker
payudara ini mampu diobati dengan cobalt 60 dari sinar X tanpa efek
samping,”jelasnya. Adi Surya kembali menambahkan bahwa pada kesempatan bulan
Maret 2017, elektromedik UMY akan menyelenggarakan pertemuan Elektromedik se
Indonesia dengan melibatkan 13 universitas yang memiliki jurusan elektromedik
se Indonesia. Dalam rangkaian acara tersebut yang diselenggarakan atas
inisiatif HIMATEM, Adi menyebutkan selain menghadirkan seminar terkait
teknologi sinyal tubuh masa depan, juga akan mengadakan EIC (Elektromedical
Inovation Competition). “Tahun depan tepatnya bulan Maret kami mengadakan lomba
prototype alat dan karya tulis bagi seluruh universitas se Indonesia yang
bertemakan medical equipment masa depan. Dengan tiga kategori
lombanya yaitu biomedical signal, telemedicine, left support,”sebutnya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment