Gelombang peserta aksi bela islam, atau al qur’an terus
mengalir dari berbagai arah. Mereka bermuara ke sejumlah pusat aksi, istana negara, dan balaikota. Pekik takbir,
shalawat nabi, serta lagu panggilan jihad karya hamka, terus menggema,
mengiringi langkah para pengunjuk-rasa. Di bawah langit jakarta yang sejuk, massa bersemangat
mengikuti aksi bela islam. Selain itu, mereka mengibarkan panji-panji organisasi
masing-masing.
Juga tak lupa,
mereka pun membawa spanduk, dan meneriakkan yel-yel menuntut penegakan hukum
atas basuki tjahaja purnama, alias ahok, yang diduga telah menistakan agama. Sejumlah tokoh
agama pun datang hadir di tengah-tengah massa. Sebut saja di
antaranya, tokoh reformasi, amien rais. Selain itu, ada pula beberapa tokoh , ulama, serta
anggota legislatif.
Peserta aksi
meminta untuk bertemu langsung dengan presiden joko widodo. Namun joko
widodo, tidak dapat ditemui, karena lebih memilih ke bandara cengkareng untuk
meresmikan sebuah proyek. Karena
tak puas presiden tidak bisa ditemui, suasana aksi yang semula berjalan damai,
sempat diwarnai kericuhan di seputar monas. Aparat kepolisian menembakkan gas
air mata dan water canon terhadap pengunjuk rasa hingga beberapa orang
mengalami luka.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment