Ma’arif
Institute Membuat Sebuah Gebrakan Baru, Dengan Meluncurkan Jurnal Untuk Pertama
Kalinya. Jurnal Ini Di Beri Nama Jurnal Ma’arif. Peluncuran Jurnal Ma’arif
Diikuti Dengan Serangkaian Beberapa Acara. Seperti Penyerahan Secara Simbolik
Kepada Tamu Undangan, Serta Diskusi Mengenai Jurnal Ma’arif. Dalam Acara
Peluncuran Tersebut, Terdapat Juga Proses Kerja Sama Antara Ma’arif Institute
Dengan Lazizmu Dengan Melakukan Penandatanganan Mou Sebagai Komitmen Untuk
Menjalin Kerja Sama.Dalam Acara Peluncuran Jurnal Ma’arif, Juga Dihadiri Oleh
Pimpinan Pusat Muhammadiyah Hajriyanto Yasin Thohari.Dalam Acara Ini Hajriyanto
Menyampaikan Pandangan Muhammadiyah Mengenai Dar Al-‘Ahdi Wa Al-Syahadah. Dia
Juga Menyampaikan, Bahwa Sebagai Warga Muhammadiyah Pada Khususnya Dan Umat
Islam Pada Umumnya, Dapat Meletakkan Republik Indonesia Dalam Konteks Keislaman.
Walaupun Masih Ada Yang Belum Menerima Pancasila, Meskipun Tidak Begitu Banyak.Dalam
Sesi Diskusi Peluncuran Jurnal Ma’arif, Menghadirkan Tokoh-Tokoh. Seperti Anhar
Gonggong (Sejarawan), Andar Nubowo(Lazizmu), Yudi Latief Dan Hijriyanto Yasin
Thohari Sebagi Pidato Kunci.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment