Negara-negara kawasan asia tenggara
memiliki beberapa permasalahan antar satu sama lain, terutama pada konflik
sengketa wilayah. Beberapa wilayah atau pulau diklaim sebagai milik wilayah
negara satu dan yang lain. Namun meski demikian, penyelesaian atas konflik
perebutan wilayah tersebut dapat diselesaikan dengan damai. Hal tersebut yang
disampaikan langsung oleh tun dr. Mahathir muhammad dalam kuliah umum mahathir
global peace school (mgps) ke-5 di sportorium kampus terpadu umy pada (5/12).
Ia juga menyebutkan bahwa meskipun negara asean (association of south east
asian nation) saling memperebutkan wilayah, namun tidak satupun dari
negara-negara tersebut yang berperang satu sama lain. "indonesia dengan
malaysia mempersengketakan dua pulau. Tetapi kita juga tidak berperang. Kita
sampaikan permasalahan tersebut ke united nations dan mereka yang memutuskan
bahwa pulau tersebut adalah milik malaysia. Meskipun indonesia bersedih, namun
indonesia tetap menerima keputusan internasional tersebut. Begitu pula malaysia
yang mempersengketakan pulau batu dengan singapura, namun keputusan
internasional memutuskan bahwa pulau tersebut menjadi milik singapura. Malaysia
pun tetap dapat menerima keputusan tersebut," ujar mantan perdana menteri
malaysia tersebut. Tun dr. Mahathir juga menyebutkan bahwa perang juga dipicu
oleh pihak penjual senjata perang. Para penjual senjata tersebut
mengkonfrontasi pemikiran sebuah negara untuk membeli senjata sebagai alat
pertahanan (defense). Industri senjata perang juga dinilai sebagai industri
terbesar di dunia. "industri tersebut menginginkan kita untuk membunuh
satu sama lain dengan senjata yang mereka jual. Sedangkan mereka sendiri
mendapatkan keuntungan dari pembunuhan tersebut. Hal ini tidaklah beradab
(uncivilized). Industri tersebut juga sering menawarkan senjata kepada negara
yang sedang tidak berperang. Mereka memanipulasi dengan berkata jika negara
tersebut tidak memiliki senjata maka akan diserang oleh negara lain. Padahal
kenyataannya tidak ada yang menyerang," ujar tun. Tun juga menyebutkan
bahwa islam sendiri juga mengajarkan tentang kejujuran (honest), amanah, dan
untuk memperhatikan sesama manusia dan anak-anak. Islam mengajarkan tentang
hidup yang baik, namun manusia-lah yang tidak menjalankan hidup dengan baik
dengan membunuh satu sama lain. "islam melarang umatnya untuk membunuh.
Tetapi yang kita lihat di negara-negara muslim, mereka membunuh satu sama lain,
bahkan saling membunuh umat sesama muslim sendiri. Dan mereka menyuarakan
kalimat allahu akbar sebelum membunuh, sesungguhnya mereka melakukan perbuatan
dosa dengan menyebut nama allah. Padahal dalam hukum islam disebutkan bahwa
jika seseorang mengambil satu nyawa, maka balasannya adalah nyawanya,"
sambung tun. Membunuh atau melakukan peperangan juga disebut tun sebagai cara
yang tidak beradab (uncivilized) untuk menyelesaikan masalah. "dengan
perang, maka tidak ada stabilitas di dunia ini. Manusia akan hidup dalam
ketakutan. Kita membutuhkan perdamaian. Datangnya islam sejak awal adalah untuk
membawa umat manusia kepada kedamaian," tegas tun.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment