Rencana menteri agama lukman hakim saifuddin
melakukan sertifikasi khatib atau dai menuai berbagai tanggapan. Haedar natshir ketua umum pimpinan pusat
muhammadiyah menjelaskan bahwa sertifikasi atau standarisasi terhadap khatib,
mubaliq, guru ngaji, ataupun ulama dipandang tidak perlu. Biarkan untuk tumbuh
secara kultural ungkapnya. Karena seperti yang diungkapkan wakil presiden jusuf
kalla bahwa tugas dan keberadaan mubaliq, dai, guru ngaji, khotib lahir dari
rahim umat yang sifatnya kultural. Usaha yang dilakukan pemerintah seharusnya
untuk meningkatkan kualitas, penambahan jumlah, serta memperluas penyebaran
da’i kedaerah daerah pelosok yang bisa menjangkau umat yang memerlukan
bimbingan keagamaan. baca lainya: HAEDAR NATSIR : PERANGI BERITA HOAX DEWAN PERS HARUS MAMPU MENJAGA KUALITAS DAN KEBENARAN INFORMASI HAEDAR NATSIR : PERANGI BERITA HOAX DEWAN PERS HARUS MAMPU MENJAGA KUALITAS DAN KEBENARAN INFORMASI Rencana program sertifikasi khatib disampaikan
menteri agama (menag) lukman hakim saifuddin dalam rapat kerja bersama komisi
viii dpr senin (30/1). Lukman menuturkan saat ini bangsa sedang diuji dan
arahnya pada disintegrasi bangsa. Sehingga dia berharap para dai untuk
mengampanyekan moderasi agama. Menunjukkan nilai-nilai agama islam yang
menyatukan bukan yang memecah belah umat jelasnya. Menag mengatakan untuk
program sertifikasi khatib nantinya kemenag hanya mengurusi penetapan
kualifikasi dan kompetensi. Sementara lembaga yang berhak mengeluarkan
sertifikat khatib sampai saat ini belum ditetapkan. Kemenag terus melakukan
roadshow ke ormas-ormas islam dan perguruan tinggi untuk meminta saran terbaik.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment