Agama Islam saat ini telah menunjukkan
perkembangan yang sangat cepat dibandingkan agama lainnya. Seperti makna Islam
sendiri dari kata salam yang berarti agama damai, namun persepsi terkait agama
Islam masih banyak yang salah mengartikan. Islam banyak yang mengidentikkan
sebagai agama jihad dan fundamentalisme, akan tetapi yang menyebut kedua
istilah tersebut untuk agama Islam sendiri, justru tidak mengetahui arti yang
sebenarnya. Melihat dari kondisi yang saat ini masih memojokkan umat Islam
dengan perspektif tersebut, DR. Zakir Naik mengajak seluruh umat Islam untuk
meluruskan dan menjadi agen muslim yang baik bagi agamanya dan juga agama
lainnya. "Pada umumnya banyak yang menginginkan perdamaian, namun justru
banyak pula yang tidak menyukai perdamaian (Islam, red). Islam sesuai dengan
maknanya memiliki arti damai, yang telah disebarkan sejak 1400 tahun yang lalu
dengan dibawakan oleh Muhammad SAW. Siapapun yang menyebarkan perdamaian, dan
mengikuti ajaran Islam dengan baik, itu artinya dia adalah agen muslim,"
ujar DR. Zakir Naik saat memberikan Kuliah Umum yang bertemakan "Religion
As An Agent of Mercy and Peace," Senin (3/4) di Sportorium Universitas
Muhammadiyah Yogyakarta (UMY). DR.
Zakir mengatakan lebih lanjut, pasca terjadi penyerangan pada 11 september 2001
yang mengakibatkan umat Islam di Amerika semakin dikucilkan, Islam melekat
sebagai agama yang fundamentalis dan jihad. Pemberian citra inilah yang sering
diagungkan oleh media Internasional. "Media Internasional sering
mengasosiasikan Islam yang fundamentalis. Sementara mereka tidak tahu makna
yang sebenarnya dari itu. Mereka juga sering mengartikannya dengan kata
ekstremis. Sementara menurut kamus oxford, fundamentalis mengandung arti
berpegang teguh kepada ajaran agama, terutama dalam memahami agama
Islam. Dilihat dari arti ini, saya bersaksi bahwa saya umat Islam
fundamentalis. Anda boleh jadi Islam yang fundamentalis, namun jangan salah
arah," tegasnya. Selain
fundamentalis, makna jihad hingga saat ini masih dipandang buruk. Menurut DR.
Zakir, jihad bukanlah perang sebagaimana yang sering diartikan terutama
oleh media Internasional. "Jihad dari kata jahadah, yang artinya berjuang
dengan sungguh-sungguh untuk berusaha menjadi agen muslim yang baik. Jihad juga
bukan hanya dilakukan oleh muslim saja, jihad bisa dilakukan oleh non muslim
asal mereka bisa bersungguh-sungguh dan berjuang untuk menyebarkan perdamaian.
Ini menjadi tugas muslim untuk membuang perspektif terkait agama Islam yang
masih disalahartikan," ujarnya. Meskipun saat ini umat Islam telah berkembang dengan pesat, terlebih
pasca terjadi peristiwa 911 di Amerika yang membuat umat lain banyak yang
penasaran dengan Islam, hingga pada akhirnya banyak yang berbondong-bondong
jadi mualaf. Pesatnya perkembangan Islam, DR. Zakir Naik masih menaruh
perhatian kepada umat Islam yang belum bisa mengimplementasikan perintah dalam
Al Qur'an. "Kitab Al Qur'an telah mengajarkan kita tentang perdamaian,
sebagaimana yang termaktub dalam Qur'an Surat Al Anam ayat 54. Seperti yang
kita lihat di banyak lembaga pendidikan, ungkapan Assalamualaikum tergantikan
dengan ucapan selamat pagi. Sementara jika kita mengetahui, ucapan salam
memiliki makna perdamaian, sedangkan ucapan selamat pagi itu tidak ada
keuntungan dan keberkahan. Kita bisa menjadi agen muslim yang baik dengan
diawali dari seringnya kita mengucapkan salam," paparnya.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
Post a Comment