Dalam beberapa bulan terakhir perhatian
masyarakat indonesia benar-benar disibukkan oleh beragam isu politik. Banyak
dari public yang kemudian menjadi terkotak-kotak berdasarkan kelompok mana yang
mereka dukung. Kondisi tersebut kemudian menimbulkan banyak ketegangan yang
timbul dalam keseharian mereka dan tidak jarang membesar menjadi konflik.
Keadaan tersebut oleh dr. Haedar nashir, m.si., ketua umum pp muhammadiyah
dikatakan menjadi tanda bahwa masyarakat memerlukan pencerahan agar meraka
dapat ‘melihat’ dengan lebih baik.
Haedar menyampaikan bahwa sebagai sebuah agama,
islam hadir sebagai pencerahan yang dicerminkan melalui ayat pertama yang
diturunkan dalam wahyu kepada nabi muhammad shalallahu ‘alayhi wassalam.
“iqra’, ayat tersebut turun ketika nabi muhammad shalallahu ‘alayhi wassalam
sedang risau terhadap kondisi masyarakat arab saat itu. Keadaan masyarakat arab
saat itu dapat dideskripsikan dengan kata dzulumat yang diartikan sebagai
kegelapan baik dalam kultural hingga struktural. Ayat iqra’ ini kemudian muncul
sebagai tanwir, pencerah, yang memberikan cara untuk keluar dari kegelapan
tersebut,” ujarnya. Ia menjelaskan bahwa ayat tersebut memiliki inti untuk menegakkan ilmu dan
akal pikiran. “dari pemaknaan tersebut kemudian memunculkan berbagai konsep
seperti tafakkur, tadabbur dan lainnya. Pemaknaan dan penerapan dari iqra’
tersebut yang kemudian saya rasa sangat berkurang di masyarakat kita saat ini,”
jelasnya. “bahkan sekarang ayat-ayat
seringkali hanya dikutip untuk kepentingan tertentu atau bahkan digunakan untuk
menyulut kemarahan, kebencian dan pertikaian. Bukan hanya pada isu sosial
politik tapi juga pada aspek kehidupan kita sebagai orang beragama, kita jadi
intoleran terhadap perbedaan misalnya. Padahal ketika islam dimaknai secara
kontemplatif, agama ini menuntun kita untuk menjadi pribadi yang berpikir. Ini
yang ingin kita lakukan, mengembalikan islam pada nilainya yang luhur dan
fundamental,” papar haedar. Dalam kehidupan orang yang beragama, hal yang
paling dibenci oleh allah adalah inkonsistensi. “dalam surat ash-shaff ayat 3
allah memperingatkan bahwa hal yang paling dibenci adalah orang yang mengatakan
apa yang tidak mereka lakukan, artinya ketika anda mengaku seorang muslim,
konsistenlah. Pahami agama anda melalui perenungan yang dalam, dan bukan hanya
terbawa sumbu pendek yang mudah disulut untuk kepentingan tertentu,” jelas
haedar.
Post a Comment