Jakarta – Ketua Umum Pimpinan Pusat ‘Aisyiyah Salmah Orbayinah menegaskan bahwa ‘Aisyiyah dari sejak berdiri hingga sekarang tetap berkomitmen untuk terus menebar manfaat bagi seluruh masyarakat , umat, bangsa dan negara di seluruh aspek kehidupan. “Kini ‘Aisyiyah terus melakukan penguatan dan memperluas dakwah gerakan di semua tingkatan dan lapisan sehingga menjadikan Aisyiyah semakin kuat, unggul dan berkemajuan. Kekuatan 'Aisyiyah sebagai organisasi perempuan muslim berkemajuan harus kita gerakkan secara lebih optimal sehingga dapat berkontribusi dalam memecahkan berbagai permasalahan kemanusian semesta maupun kehidupan berbangsa dan bernegara termasuk diantaranya usaha mewujudkan keadilan bagi semua,”jelas Salmah saat menyampaikan Pidato Iftitah Pembukaan Tanwir I ‘Aisyiyah pada Rabu (15/1) di Jakarta. Salmah menuturkan bahwa keluarga merupakan satuan terkecil masyarakat yang berfungsi sebagai tonggak kehidupan umat, masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan. Institusi keluarga merupakan madrasah untuk melahirkan dan menumbuhkan manusia yang berkualitas utama yaitu manusia yang bertakwa dan berkemajuan. “Ketahanan Keluarga adalah kondisi dinamik keluarga dalam mengelola sumber daya fisik maupun non fisik dan mengelola masalah yang dihadapi, untuk mewujudkan keluarga berkualitas dan tangguh sebagai pondasi utama dalam mewujudkan Ketahanan Nasional. Oleh karena itu ketahanan keluarga menjadi isu penting bagi ‘Aisyiyah dalam mendukung keberhasilan cita-cita Indonesia untuk mewujudkan generasi emas tahun 2045,”tegas Salmah.
Salmah menegaskan bahwa pola pengasuhan
keluarga dengan mendasarkan pada nilai-nilai utama seperti keadilan, kejujuran,
kerja keras, menghargai perbedaan, cinta damai, mencintai lingkungan,mencintai
tanah air dan berjiwa entrepreneur merupakan salah satu kunci dalam menguatkan
ketahanan keluarga menuju ketahanan nasional. Berdasar hasil Survei Pengalaman
Hidup Perempuan Nasional (SPHPN) pada tahun 2024 menunjukkan 1 dari 4 perempuan
usia 15 – 64 tahun di Indonesia pernah mengalami kekerasan fisik dan/atau seksual
dari pasangan dan/atau selain pasangan selama hidupnya.Salmah menjelaskan
masyarakat yang berkeadilan adalah langkah selanjutnya setelah penguatan nilai
di dalam keluarga. Salah satunya adalah mewujudkan masyarakat yang adil dalam
perekonomian dan pangan. ‘Aisyiyah percaya bahwa perempuan juga memiliki peran
penting dalam hal penguatan ekonomi dan juga membangun kedaulatan pangan. Hal
ini dikarenakan perannya cukup besar dalam mengelola lahan pertanian, merawat
tanaman sampai kepada tanggung jawab ketersediaan pangan keluarga. “Oleh
karena itu menjadikan perempuan sebagai agen-agen potensial dalam membangun
kedaulatan pangan sangat penting dengan dukungan penuh dari pemerintah termasuk
budaya menanam pangan lokal, gerakan menanam di rumah, gerakan membeli produk
pangan lokal adalah langkah-langkah strategis yang penting untuk dilaksanakan
secara serius. Menjaga kedaulatan pangan berarti membuka akses ekonomi bagi
perempuan dan kelompok marginal untuk meningkatkan dan menguatkan ekonominya
sebagai pemenuhan hak dasar mereka,”papar Salmah. Salmah juga mengatakan bahwa
keadilan dalam kehidupan bernegara juga harus terus ditegakkan seiring dengan
penegakan keadilan dalam keluarga dan masyarakat. Terlebih, Indonesia
menetapkan dirinya sebagai negara hukum dimana UUD 1945 menjadi dasar bagi
seluruh aturan yang ada. “Sayangnya masih banyak persoalan terkait hukum yang
terjadi khususnya dalam upaya penegakan hukum dan memperoleh keadilan.
Langkanya keadilan dan penegakan hukum yang benar sesungguhnya merupakan sebuah
ancaman bagi masa depan bangsa itu sendiri. Dalam bidang hukum, ‘Aisyiyah
melakukan kerja-kerja pendampingan melalui POSBAKUM untuk memastikan masyarakat
miskin dan marginal mendapatkan haknya dalam perlindungan hukum dan
keadilan,”tutur Salmah. Guna mewujudkan keadilan, bagi Salmah juga harus
dikuatkan dalam peran-peran dalam berbangsa. Tidak hanya berperan dalam merebut
kemerdekaan, tetapi ‘Aisyiyah juga menunjukkan komitmennya untuk mengisi
kemerdekaan ini dengan penguatan kebangsaan dari berbagai bidang.
Mulai dari bidang pendidikan, ‘Aisyiyah
sebagai pemula pendidikan anak usia dini di Indonesia terus menguatkan
langkahnya dalam memberikan pendidikan yang berkualitas dan juga pendidikan
yang inklusif bagi seluruh anak bangsa, mulai dari PAUD hingga ke Perguruan
Tinggi. Dalam bidang kesehatan, bersama Muhammadiyah, ‘Aisyiyah juga mendirikan
layanan kesehatan di berbagai lokasi yang bahkan belum terjangkau oleh
pemerintah. ‘Aisyiyah percaya bahwa meningkatnya derajat kesehatan masyarakat
yang berkeadilan adalah mudahnya akses layanan kesehatan untuk semua masyarakat
tanpa terkecuali dengan standar pelayanan yang berkualitas. “Dalam bidang
Tabligh, ‘Aisyiyah mensyiarkan nilai-nilai keadilan dan keagamaan dengan dakwah
yang santun dan ramah. Bahwa agama hadir membawa keadilan, kedamaian dan
membawa maslahat bagi seluruh alam,”imbuh Salmah. Melalui momen Tanwir ini,
Salmah mengajak kader-kader ‘Aisyiyah dalam mempertegas dan memperkuat komitmen
serta kontribusi ‘Aisyiyah dalam membangun peradaban bangsa dilaksanakan melaui
berbagai bidang kehidupan baik bidang keagamaan, pendidikan, kesehatan,
pelayanan sosial, ekonomi, hukum, dakwah pemberdayaan masyarakat yang
digerakkan melalui penguatan masyarakat di tingkat komunitas maupun melalui
Amal Usaha ‘Aisyiyah di berbagai bidang yang tersebar di seluruh pelosok
Indonesia untuk mewujudkan Indonesia Berkeadilan.
Post a Comment