Menjadi seorang
mahasiswa merupakan sebuah kemewahan dimana tidak semua orang bisa mencicipi
kemewahan ini. Bahkan, berdasarkan data yang didapatkan hanya 30% hingga 34%
anak muda yang bisa menempuh pendidikan di perguruan tinggi. Duduk di bangku
perkuliahan, merupakan sebuah tanggung jawab dan kesempatan yang harus
dimanfaatkan sebaik mungkin. Hal ini diungkapkan oleh najwa shihab, s.h.,
ll.m., pendiri narasi, saat menjadi pembicara dalam acara pembukaan masa
ta’aruf (mataf) universitas muhammadiyah yogyakarta (umy) 2021 pada senin
(13/09).
Dengan
mengangkat tema intelektual islam merdeka menggapai indonesia emas, mataf umy
2021 kembali dilaksanakan secara daring (dalam jaringan). Selain najwa, dua
pembicara lain yang hadir adalah prof. Drh. Aris junaidi, ph.d., direktur
pembelajaran dan kemahasiswaan kementrian pendidikan, kebudayaan, riset, dan
teknologi, serta prof. Dr. Mukti fajar nur dewata, s.h., m.hum, ketua komisi
yudisial republik indonesia periode 2021-2023. Menurut najwa, pengalaman dan
koneksi yang didapatkan selama masa kuliah merupakan hal yang penting di
samping nilai dan prestasi. Apalagi lingkup pergaulan yang ada di umy sangat
luas, ditambah dengan hadirnya para mahasiswa asing. “sebagai mahasiswa baru
kalian sangat beruntung, tidak hanya karena berhasil menjadi mahasiswa namun
karena berkuliah di umy. Dengan tanggung jawab yang besar, tuntutan kalian
untuk sukses pun semakin besar dan datang dari berbagai pihak, untuk itu waktu
4 tahun berkuliah ini harus dimanfaatkan sebaik mungkin,” imbuh pembawa acara
mata najwa ini. Dengan kondisi negeri yang sedang tidak baik-baik saja, najwa
berpesan kepada mahasiswa agar dapat mengisi kekosongan peran yang ada. Karena
sejak dulu, anak muda selalu menjadi bagian penting dalam perjalanan bangsa.
“wajarlah negeri ini banyak berharap pada mahasiswa untuk lebih berani bersuara
dan menunjukan keberpihakan terhadap isu-isu publik dan republik,”
ungkapnya. Lebih lanjut, najwa berpesan
kepada para mahasiswa baru agar mengingat bahwa tanggung jawab yang diemban
tidak hanya ada pada diri sendiri dan keluarga namun juga kepada negeri ini.
“ada beberapa skill yang penting untuk dimiliki sebagai kompetensi masa depan
untuk menjadi manusia yang lebih berdaya yakni; berorientasi tindakan,
berprinsip, inovatif, berkomitmen, mandiri, reflektif, bekerjasama, cerdas, dan
komunikatif. Tapi yang paling penting ialah integritas dan idealis,”